Pengaruh Kualitas Makanan, Kualitas Pelayanan dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Soto Tamanwinangun Mbak Iin Darsum

Indonesia memiliki beragam makanan khas yang tersebar di berbagai daerah. Makanan khas di setiap daerah memiliki keunikan serta filosofi yang menarik sehingga mampu menjadi daya tarik wisata dan dapat dikembangkan menjadi wisata kuliner. Kabupaten Kebumen memiliki beragam makanan khas, contohnya adalah soto Tamanwinangun Mba Iin darsum yang memiliki keunikan dan sejarah tersendiri sehingga dapat dijadikan menjadi daerah tujuan wisata kuliner. Melihat potensi tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Kualitas Makanan, Kualitas Pelayanan,dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Soto Tamanwinangu Mba Iin Darsum)”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Kualitas Makanan, Kualitas Pelayanan, dan Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian Soto Tamanwinangun Mba Iin Darsum. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang dilakukan kepada 100 responden. Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. Sikap responden diukur dengan skala likert 4. Analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas, uji hipotesis yang terdiri dari uji t, uji koefisien determinasi, dan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS Release 25.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Kualitas Makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (2) Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (3) Word Of Mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (4) Kualitas Makanan, Kualitas Pelayanan, dan Word Of Mouth secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan. Nilai Adjusted R Square persamaan diatas sebesar 0,597, artinya 59,7% variabel keputusan pembelian soto tamanwinangun Mba Iin Darsum dapat dijelaskan oleh variable Kualitas Makanan, Kualitas Pelayanan, dan Word Of Mouth sedangkan sisanya 40,3% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.