Pengaruh Rasio Likuiditas , Profitabilitas, Leverage Dan Sales Growth dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2013-2015. Populasi penelitian ini meliputi seluruh perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik, karena variabel dependen pada penelitian ini bersifat dikotomik dengan nilai EPS sebagai tolak ukur. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) rasio likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress. Hal ini ditunjukan dengan nilai beta sebesar 0,19 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari tingkat signifikansi yang diisyaratkan yaitu 0,239 > 0,05. (2) rasio profitabilitas (return on asset) berpengaruh negatif dalam memprediksi kondisi financial distress. Hal ini ditunjukan dengan nilai beta sebesar -11,994 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diisyaratkan yaitu 0,001 < 0,05. (3) rasio levergae (debt to equity ratio) tidak berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress. Hal ini ditunjukan dengan nilai beta sebesar 0,257 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari tingkat signifikansi yang diisyaratkan yaitu 0,227 > 0,05. (5) sales growth tidak berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress. Hal ini ditunjukan dengan nilai beta sebesar 0,367 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,428 > 0,05. nilai koefisien Negelkeke R Square regresi ini sebesar 0,256.