Analisis Perkembangan Rasio Keungan KSPPS BMT SMNU Kramat Cabang Kebumen

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perkembangan rasio keuangan
pada KSPPS BMT SMNU KRAMAT Cabang Kebumen yang bergerak dalam
bidang simpanan dan pembiayaan. Analisis rasio yang digunakan yaitu analisis
rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas.
Berdasarkan hasil analisis rasio secara keseluruhan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
(1) Hasil rasio likuiditas pada tahun 2013 sampai 2015 menghasilkan angka
Current Ratio sebesar 173,75%, 182,59% dan 197,75%dengan kriteria baik dan
terus berkembang, akan tetapi pada Cash Ratiomenghasilkan angka sebesar
10,65%, 14,45% dan 6,37% yang menunjukan angka di bawah standar yang telah
ditetapkan, karena dalam menganalisis Cash Ratio secara konseptual tidak
melibatkan akun piutang, dimana pada KSPPS BMT SMNU KRAMAT Cabang
Kebumenini harta terbesar diperoleh dari akun piutang sesuai dengan jenis usaha
koperasi yang bersangkutan yakni simpanan dan pembiayaan. (2) Hasil analisis solvabilitas pada tahun 2013 sampai 2015 menunjukan angka
rasio yang sangat baik dan terus meningkat, yaitu menghasilkan angka sebesar
54,23%, 53,80% dan 44,60% pada Total Dept to Capital Assets, serta pada Total
Dept to Equity Ratio menghasilkan angka rasio 118,48%, 116,46% dan 80,50%.
(3) Padaanalisis rasio rentabilitas pada tahun 2013 sampai 2015 belum mencapai
hasil maksimal, pada ROI hanya menghasilkan angka rasio sebesar 1,31%, 1,31%
dan 2,14% serta pada ROE menghasilkan angka 2,87%, 2,84% dan 3,86% yang
menunjukkan angka masih di bawah standar, hal ini karena SHU yang belum
maksimal dimana ROI dan ROE berbanding lurus dengan SHU, akan tetapi terus
menunjukan peningkatan karena KSPPS BMT SMNU KRAMAT Cabang
Kebumen masih dalam tahap perkembangan. Berdasarkan analisis Time Series
secara keseluruhan menunjukan terjadinya perkembangan dari periode ke periode.
Hal yang perlu diperbaiki dalam analisis di atas yaitu bahwa meskipun
secara keseluruhan menghasilkan angka yang cukup baik, tetapi lebih baik lagi
jika diimbangi dengan keseimbangan harta yang tidak hanya berasal dari piutang,
karena akun piutang juga memiliki kemungkinan adanya piutang yang tidak
tertagih juga, serta harus meningkatkan SHU.