Analisa Break Even Point Terhadap Target Laba Tahun 2017 pada Jasa Sewa Kamar di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Kutowinangun Kabupaten Kebumen

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat break even point pada RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun terutama pada penjualan jasa sewa kamar rawat inap pada tahun 2016 yang meliputi penjualan jasa sewa kamar Utama 1, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3. Analisa ini bertujuan untuk menghitung tingkat penjualan agar hasil penjualannya sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya tetapnya. Untuk mengalokasikan biaya tetap dan biaya variabel penulis menggunakan metode nilai jual relatif, sedangkan dalam menghitung break even point penulis menggunakan pendekatan matematis dan digambarkan dalam grafik serta pendekatan margin of safety (MoS). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada tahun 2016 RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun mengalami break even point pada volume penjualan jasa sewa kamar sebanyak 7350 kamar selama setahun dengan perincian : Kamar Utama 1 294 unit, Kamar Kelas 1 1764 unit, Kamar Kelas 2 1764 unit dan Kamar Kelas 3 3528 unit. Sedangkan untuk mengalami break even point pada volume penjualan sebesar Rp 712.950.000 dalam setahun dengan perincian penjualan Kamar Utama 1 sebesar Rp 51.450.000, Kamar Kelas 1 Rp 220.500.000, Kamar Kelas 2 Rp 176.400.000 dan Kamar Kelas 3 Rp 264.600.000. Margin of Safety pada tahun 2016 menunjukan angka 8796 unit dengan perincian Kamar Utama 1 sebanyak 352 unit, Kamar Kelas 1 sebanyak 2111, Kamar Kelas 2 sebanyak 2111 dan Kamar Kelas 3 sebanyak 4222 unit sedangkan dalam rupiah sebesar Rp 853.202.459 dengan perincian Kamar Utama 1 sebesar Rp 61.571.311, Kamar Kelas 1 sebesar Rp 263.877.049, Kamar Kelas 2 sebesar Rp 211.101.639 dan Kamar Kelas 3 sebesar Rp 316.652.459. Pada tahun 2017 RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun menargetkan laba bersih sebesar Rp 50.000.000 maka RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun harus menjual jasa sewa kamar rawat inap minimal Rp 791.416.003. Dengan demkian hasil analisis break even point dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam menentukan target laba.