Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham LQ45 dengan Metode Single Indeks (Studi Kasus Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019

Investor yang rasional menginvestasikan dananya ke dalam saham efisien, yaitu saham yang mempunyai return tinggi dengan risiko yang minimal atau rendah. Sampel dalam penelitian ini menggunakan saham yang aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Dengan hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 saham Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 yang memenuhi kriteria pembentukan portofolio optimal. Analisis yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal pada penelitian ini menggunakan penerapan Model Indeks Tunggal. Sampel penelitian ini adalah saham perusahaan pada Indeks LQ45 Data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 saham sampel penelitian, terdapat 6 saham yang merupakan saham pembentuk portofolio optimal yaitu BKSL, CPIN, INCO, BBNI, BBTN, ELSA dengan proporsi dana masing-masing sebesar 0,137792 atau 13,78% untuk BKSL, 0,083102 atau 8,31% untuk CPIN, 0,148954 atau 14,90% untuk INCO, 0,106995 atau 10,70% untuk BBNI, 0,105316 atau 10,53% untuk BBTN, 0,092122 atau 9,21% untuk ELSA. Portofolio yang terbentuk dari enam saham tersebut mampu memberikan expected return sebesar 3% dan memiliki risiko sebesar 1%.