“PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN DAN LIFESTYLE TERHADAP PURCHASE INTENTION PRODUK IPHONE X DENGAN LUXURY BRAND PERCEPTION SEBAGAI VARIABEL MEDIASI SERTA PERAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI” (STUDI PADA PEGAWAI BANK DI KABUPATEN KEBUMEN)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh country of origin dan lifestyle terhadap purchase intention produk iphone x dengan luxury brand perception sebagai variabel mediasi serta peran gender sebagai variabel moderasi pada pegawai bank di kabupaten kebumen. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner menggunakan skala Likert 4 pilihan. Populasi dari penelitian ini yaitu pegawai Bank BUMN (BNI, BRI, dan MANDIRI) di Kabupaten Kebumen dengan karakteristik responden berusia minimal 18 tahun yang belum memiliki produk iPhone X dan mengetahui informasi tentang spesifikasi dan keunggulan produk iPhone X serta pegawai Bank yang berniat dalam menggunakan smartphone mewah.Teknik pengumpulan sampel dengan teknik nonprobability sampling dan diterapkan teknik purposive sampling. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 responden pada masyarakat pendatang di Kabupaten Kebumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan statistik meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis, analisis korelasi, dan analisis jalur dengan bantuan program SPSS for windows versi 21.0.
Hasil penelitian ini pada substruktural 1 menunjukkan bahwa country of origin dan lifestyle secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap luxury brand perception. Hasil penelitian pada persamaan substruktural 2 menunjukkan bahwa country of origin, lifestyle, dan luxury brand perception secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention, Besarnya pengaruh country of origin dan lifestyle terhadap luxury brand perception pada substruktural 1 sebesar 51,6% dan besarnya pengaruh country of origin, lifestyle dan luxury brand perception terhadap purchase intentions pada substruktural 2 sebesar 60,5%. Pengaruh luxury brand perception terhadap purchase intention pada responden lai-laki lebih kuat dibandingkan pada responden perempuan.